Bulan Syaban bulan yang banyak dilupakan
pada khutbah jumat kali ini khotib berwasiat kepada diri pdibadi dan kepada hadirin umumnya, marilah kita meningkatkan taqwa kita kepada Allah swt, marilah kita bertaqwa dengan sebenar benarnya taqwa.
Suatu saat salah seorang sahabat Bernama
Usamah ibn Zaid bertanya kepada Nabi Shalallahu Alaihi Wasallam, dia berkata :
“Ya Rasulullah, aku tidak pernah melihat engkau berpuasa di suatu bulan seperti
puasamu di bulan Sya’ban.” Yang mana berarti diantara bulan lainnya Rajab,
Muharram, dan lain sebagainya, puasa Rasulullah di Sya’ban lah yang terbanyak.
Kemudian maksudnya apa kira-kira?
Kemudian Nabi menjawab, “Itulah bulan
yang banyak di lupakan orang, yang terletak antara bulan Rajab dan Bulan Ramadhan.”
Dari sini kita bisa tahu kalau Usamah ibn
Zaid adalah orang yang dekat dengan Nabi Muhammad. Beliau tahu kapan Nabi itu
makan atau tidak, juga tahu kapan Nabi berpuasa atau tidak, juga jika Nabi
berpuasa lebih dari waktu waktu yang lain. Ini juga menjadi petunjuk bahwa para
sahabat itu tidaklah menelan Syari’at Islam secara bulat-bulat tanpa mengetahui
selak beluk metode atau caranya. Bukan melihat Nabi puasa lalu asal ikut ikut
saja, takut bertanya, karena kalo banyak tanya nanti Nabi akan marah. Banyak
tanya yang tidak diperbolehkan itu adalah banyak tanya yang tidak punya
keperluan atau tujuan, layaknya Bani Isra’il. Saat di suruh mencari lembu,
sapi, mereka bertanya. Warna apa? Umur berapa? Dan lain sebagainya. Pertanyaan
yang tidak membawa pada amal. Cuma wacana, Cuma buat ngetes-ngetes. Adapun
pertanyaan yang membawa pada amal itu sesuatu yang menunjukkan bahwa seorang
sahabat punya hubungan erat dengan Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wasallam.
Lalu kenapa bulan Rajab itu bisa di ingat?
Karena walau tidak secara tertulis bulan Rajab Allah sebutkan dalam Kitab-Nya
surah At-Taubah ayat 36:
إِنَّ عِدَّةَ ٱلشُّهُورِ
عِندَ ٱللَّهِ ٱثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِى كِتَٰبِ ٱللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ
وَٱلْأَرْضَ مِنْهَآ أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۚ ذَٰلِكَ ٱلدِّينُ ٱلْقَيِّمُ ۚ فَلَا
تَظْلِمُوا۟ فِيهِنَّ أَنفُسَكُمْ ۚ وَقَٰتِلُوا۟ ٱلْمُشْرِكِينَ كَآفَّةً كَمَا
يُقَٰتِلُونَكُمْ كَآفَّةً ۚ وَٱعْلَمُوٓا۟ أَنَّ ٱللَّهَ مَعَ ٱلْمُتَّقِينَ
Artinya: “Sesungguhnya bilangan bulan
pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia
menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan)
agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang
empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun
memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang
yang bertakwa.”
Dalam Hadits dijelaskan empat bulan ini
adalah Dzul Qo’dah, Dzul Hijjah, Muharram, Rajab. Bulan Rajab semuo orang ingat
bahkan orang Jahiliyyah pun memuliakannya. Bahkan ada orang yang tidak jadi
untukk membunuh orang yang membunuh ayahnya karena itu dalam bulan Rajab, haram
untuk berperang. Bulan Ramadhan, siapa yang tak tahu bulan ini, didalamnya ada
malam yang lebih baik daripada seribu bulan. Tapi ada satu bulan yang orang
orang Ghafil terhadapnya. Beramal
dalam bulan yang orang orang lalai tehadapnya pahalanya besar.
Saat ini banyak orang yang lalai terhadap
sunnah sunnah Rasul, begitu juga Hukum hukum Syariat, dan bulan Sya’ban. Maka
dengan kita meklaksanakan amal amal tersebut, kita menghidupkan sunnah Nabi,
dan mendirikan amal yang tidak didirikan oleh lainnya, pahala yang kita dapat
dari amal tersebut lebih banyak dan lebih besar.
Dan dari cerita sebelumnya Nabi Shallahu
Alaihi Wasallam melanjutkan, “bahwa di bulan yang banyak orang lupakan ini diangkat
catatan amal manusia.dan aku suka, aku senang Ketika amalku dalam setahun di
bawakan kepada Rabbul Alamiin dan aku dalam keadaan berpuasa.”
Post a Comment for "Bulan Syaban bulan yang banyak dilupakan"