Orang tua ada tiga

 Alfaqir selaku khatib pada hari yang mulia ini selalu ingin berpesan kepada antum semua umunya dan kepada diri sendiri untuk selalu bertakwa kepada Allah dengn sebaik baiknya takwa.

Kita tahu bahwa sanya orang tua ada tiga. Orang tua yang melahirkan kamu, yang kedua orang tua yang menikahkan kamu, mertua, yang ketiga orang tua yang mengajarkan kamu. wa huwa afdhol, dan dialah yang paling utama. Yang paling utama yanga mana? Yang ketiga.

Ada tiga orang tua di dunia ini, pertama orang tua yang melahrkan kita, ayah dan ibu. Kedua, orang tua yang menikahkan kita dengan putrinya, mertua kita. ketiga, orang tua yang mengajarkan kita agama kita atau ilmu agama, ngaji, hadits, fiqih, yang mengajari kita ibadah, dan itulah oerang tua yang paling afdhol dari yang pertama dan kedua. Bahkan dikatakan oleh para Ulama :

عقوق الوالدين تمحوح التوبة، و عقوق الأستاذين لا يمحوح الشيء

Kalau kita durhaka pada orang tua lalu kita bertobat, maka Allah akan berikan taubat. Walau pun kita berbuat dosa, durhaka kepada orang tua kit ajika kita bertobat, Allah akan mengbulkan dan memberika taubat. Bahkan kalua anak tersebut tetap durhaka sampai orang tuanya mati, lalu kemudian dia menyesal dan dia ingin memperbaiki hubungannya dengan orang tuanya, dengan apa? Dengan melaksanakan semua wasiat wasiat orang tuanya, memberikan doa dan amal jariah, menziarahi makam orang tuanya, di abaca tahlil dan Al-Qur’an mau diamakam ataupun dirumahnya, dan selalu membacakan doa kepada keduanya. Maka akan dicatat oleh Allah sebagai anak yang berbakti kepada orang tauanya, kalua hanya anak itu mau menebus kesalahannya. 

Tapi kata Ulama  

عقوق الأستاذين لا يمحوح الشيء

Kalua kita durhaka pada guru guru kita, pada ustadz ustadz kita dengan sesauatu apapun, walau nantinya kita ngaji kita hafalkan kitab, tidak akan dapat menghapus sedikitpun. Hanya dengan satu cara agak kedurhakaan kita dihapuskan dengan meminta maaf, meminta ridho, kalua tidak ada ridho dari guru kita maka tidak ada ampunan dari Allah SWT. dan kalua sudah orang tua yang mengajari kita, guru atau ustadz kita tidak lagi ridho pada kita maka jangan harap kita akan sukses di dunia, jangan harap kita akan berbahagia di dunia. Sebagaimana yang dikatakan Imam Hadda dalam kitabnya Adab Sulukil Murid:

“kalua seorang Guru telah marah pada muridnya, walaupun dia datang kepada seluruh orang wali diseluruh dunia ini untuk memberikan dia doa untuk sukses, mereka seluruh wali didunia tidak akan mampu, kalau satu guru itu masih marah dan tidak meridhoi dirinya.