Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Taqwa

 

Saya sebagai khatib pada hari mulia ini berpesan kepada seluruh jamaah umumnya dan kepada diri pribadi khususnya untuk selalu bertakwa kepaada Allah dengan sekuat dan semampu kemampuan kita.

Allah SWT berfirman dalam surah Ali Imran ayat 102

يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا اتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقٰتِهٖ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَ نْـتُمْ مُّسْلِمُوْنَ

Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepadanya dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan muslim".

Bertakwa kepada Allah SWT dengan sebenar benarnya takwa adalah hal terberat yang harus untuk dilakukan manusia. Dengan menjauhi segala yang dilarang dan melakukan semua yang diperintahkan oleh Allah. Dari konteks ini saja kita telah bisa merasakan tekanan berat yang diberikan oleh takwa yang sebanar benarnya. Oleh karena nya dalam kitab Nashoihu Ad-Diniyyah Imam Haddad menjelaskan bahwa ayat ini di Mansukh dengan surah Al-Taghabun ayat 16 yang berbuanyi

فَاتَّقُوا اللّٰهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ وَاسْمَعُوْا وَاَطِيْعُوْا وَاَنْفِقُوْا خَيْرًا لِّاَنْفُسِكُمْۗ

Artinya: “Maka bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu dan dengarlah serta taatlah; dan infakkanlah harta yang baik untuk dirimu.

Dengan adanya firman ini lebih memudahkan kita untuk mencapai makna takwa yang haqiqi, namun jangan lupa semampu kita bukan berarti kita boleh membatasi diri kita dengan hal yang ringan. Tapi sebaliknya saat mengaplikasikan hukum kepada diri sendiri harus dengan ketat seketatnya untuk mencapai makna “semampunya” dalam kualitas dan level yang terbaik.

Bertakwa kepada Allah bukan hanya di masjid, bukan hanya di rumah, bukan hanya di jalan, tapi dimanapun itu. Yakni menjaga seluruh anggota tubuh kita dari maksiat, maksiat mata, maksiat tangan, maksiat kaki, maksiat mulut, maksiat hati, maksiat kelamin, dll. Apakah saat kita sendirina dikamar dengan pintu yang terkunci Allah tidak melihat kita? Apakah Allah tidak mengetahui apa yang kita lakukan? Jika kita melakukan maksiat apa Allah tidak akan tahu?/ tentu saja Allah akan selalu mengaetahuinya. Dan semua itu akan tercatat dibuku amalan kita oleh kedua malaikata yang selalu mengikutio kita kemanapun.

Maka takwa itu harus dilakukan dalam semua keadaaan dan tempat. Untuk kita menjauhi maksiat dan mendirikan perintahnya. Apakah kita piker anggota tubuh kita tidak mempunyai tanggunan dalam beramal? Setiap anggota tubuh yang kita punya mempunyai tanggungan satu persatu untuk mekasanakan kebaikan dalam setiap harinya. Lalu bagaimanakah cara kita memenuhi itu? Bukankah berat untuk selalu melaksanakannya setiap waktu? Sholat Dhuha. Maka sholat dhuha menjadi jalan untuk menggugurkan semua hak itu dalam setiap harinya.

Ya ikhwani semuanya marilah kita selalu bertakwa dengan semua yang kita punya, saling mengingatkan dalam menegakkan ketakwaan, dan janganlah menjadi pengahancur ummat dengan membenarkan yang batil dan menjatuhkan yang benar.

Post a Comment for "Taqwa"