Rezeki yang berlimpah tidak terduga
إِنَّ الْحَمْدَ للهِ نَحْمَدُهُ
وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَهْدِيهِ وَنَشْكُرُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَتُوْبُ
إِلَيْهِ، وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ
أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضلِلْ فَلَا
هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أنْ لَّا إلهِ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ
وَلَا مَثِيْلَ لَهُ، هُوَ الْإِلهُ الْعَفُوُّ الْغَفُوْرُ الْمُسْتَغْنِي عنْ
كُلِّ مَا سِوَاهُ وَالْمُفْتَقِرُ إِلَيْهِ كُلُّ مَا عَدَاهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ
سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، بَلَّغَ الرِّسَالَةَ وَأَدَّى
الْأَمَانَةَ وَنَصَحَ الأُمَّةَ، صَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
صَلَاةً يَقْضِي بِهَا حَاجَاتِنَا وَيُفَرِّجُ بِهَا كُرُبَاتِنَا وَيَكْفِيْنَا
بِهَا شَرَّ أَعْدَائِنَا وَسلَّمَ عَلَيْهِ وَعَلَى صَحْبِهِ الطَّيِّبِيْنَ
وَآلِهِ الْأَطْهَارِ وَمَنْ وَالَاهُ، أَمَّا بَعْدُ.
Hadirin
Jama’ah sidang jum’at yang dirahmati oleh Allah
Memulai khutbah pada siang hari yang penuh berkah ini,
khatib menyeru kepada seluruh jamaah dan yang paling utama kepada diri Khatib pribadi
untuk terus berupaya meningkatkan mutu keimanan serta ketakwaan kita kepada
Allah subhanahu wata’ala semaksimal mungkin. Allah Subhanahu wata’ala berfirman
dalam surat Ali imron ayat 102:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ حَقَّ
تُقَاتِهِۦ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ
“Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benarnya takwa kepada-Nya; dan janganlah
sekali-kali kamu meninggal
dunia kecuali dalam keadaan dirimu seorang Muslim.”
Takwa dalam artian melaksanakan seluruh kewajiban serta
meninggalkan segala yang diharamkan. Sebab dengan takwa, persoalan hidup apapun
yang kita hadapi pasti akan menemui jalan keluarnya serta akan ada pula rezeki
yang datang kepada kita tanpa disangka-sangka. Allah Subhanahu wata’ala
berfirman dalam surat Attalaq ayat 2 dan 3:
وَمَنْ
يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا * وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا
يَحْتَسِبُ ۚ
“Barangsiapa
yang bertaqwa kepada Allah, maka Allah akan memberinya jalan keluar, dan
memberinya rezeki dari arah yang tidak terduga”
Hadirin
Jama’ah sidang jum’at yang dirahmati oleh Allah
Allah subhanahu wata’ala telah menerangkan kepada kita
semua mengenai konsep rezeki bagi manusia secara detai dan terperinci, yang
hakekat nya rezeki semua makhluk yang ada dimuka bumi ini semua nya telah
diatur serta dijamin oleh Allah Subhanahu wata’ala. Sebagaimana digambarkan
dalam Al-qur’an surat Al-Hud ayat 6 :
وَمَا مِنْ دَابَّةٍ
فِي الْأَرْضِ إِلَّا عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا
وَمُسْتَوْدَعَهَا ۚ كُلٌّ فِي كِتَابٍ مُبِينٍ
“Tiada satu
binatang pun dimuka bumi ini melainkan Allah-lah yang memberinya rezeki, dan
Dia (Allah) mengetahui tempat tinggal binatang itu dan tempat penyimpanannya.
Semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh mahfuzh).”
Dikatakan bahwasanya Para salafus sholihin sama sekali
tidak memikirkan tentang perkara Rizki. Yang oleh karenanya sebagian ulama
mengatakan :
لَاتَتَكَلَّفْ فِيْمَا كُفِيْتَ وَلَا تُضَيِّعْ فِيْمَا اسْتُكْفِيْتَ
“Janganlah kamu memaksa diri untuk
mendapatkan sesuatu yang sudah dijamin oleh Allah (yaitu perkara Rizki) dan
janganlah kamu sia-siakan sesuatu yang Allah tuntut kepada kalian (yaitu urusan
ibadah kepada Allah subhanahu wata'ala)”
Sehingga Allah subhanahu wa ta'ala berfirman:
وَأْمُرْ أَهْلَكَ بِٱلصَّلَوٰةِ وَٱصْطَبِرْ عَلَيْهَا ۖ لَا نَسْـَٔلُكَ رِزْقًا ۖ نَّحْنُ نَرْزُقُكَ ۗ
“Perintahkan keluarga kalian untuk melaksanakan
salat dan sabarlah untuk melaksanakannya (setiap harinya), kami tidak menuntut
kalian untuk mencari rizki, kamilah yang akan memberikan kepada kalian Rizky”.
dan juga dengan kita melaksanakan perintah perintahnya dan menjauhi larangan larangannya, kemudian memperbanyak amalan amalan yang merupakan magnet rezeki seperti istighfar dan sholawat niscaya Allah akan hadirkan untuk kita rezeki yang tidak disangka sangka, rezeki yang berlimpah dari tidak terduga, karena Allah yang memberi rezeki dari arah yang tidak terduga,
Hadirin
Jama’ah sidang jum’at yang dirahmati oleh Allah
Maka dari itu,
janganlah terlalu memikirkan tentang perkara Rizky, satu butir nasi saja kalau
sudah ditentukan pemiliknya oleh Allah maka sebutir nasi tersebut tidak akan
pernah dimakan oleh orang lain. Dan satu butir nasi kalau sudah dicatat oleh
Allah sebagai rizqinya Fulan maka dia tidak akan meninggal dunia kecuali satu
butir tersebut sudah masuk ke dalam perut perutnya. dan satu butir nasi yang
dicatat oleh Allah bukan Rizkinya fulan, maka sampai kapanpun dan dengan usaha
apapun dia tidak akan mendapatkan rezeki tersebut apabila tidak dicatat oleh
Allah subhanahu wa ta'ala sebagai bagiannya.
بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ فِي اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي
وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنْ آيَةِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِي
هَذَا فَأسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم.
الْحَمْدُ لِلَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ ثُمَّ الْحَمْدُ لِلَّهِ. أَشْهَدُ أنْ
لآ إلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا
مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ لَا نَبِيّ بعدَهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ
وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ
تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ القِيَامَةِ أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا
النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ.
فَقَالَ اللهُ تَعَالَى: إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى
النَّبِيِّ، يٰأَ يُّها الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا
تَسْلِيْمًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ
سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ.
اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ
وَاْلمُسْلِمَاتِ، اَلْأَحْياءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا
اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ والقُرُوْنَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ
اْلفِتَنِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا إِنْدُونِيْسِيَّا
خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عامَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ
اللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ وَأَرِنَا
الْبَاطِلَ بَاطِلًا وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا
حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
وَاَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ عٍبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ
يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتاءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ
اْلفَحْشاءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ،
وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ
يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ
Post a Comment for "Rezeki yang berlimpah tidak terduga"